Burden Sharing Sri Mulyani Bikin Indonesia Hemat Rp. 30 Triliun

BATAM | KEPRIEXPOSE – Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengungkapkan, Pemerintah Indonesia dapat menghemat anggaran sekitar Rp. 30 Triliun setiap tahun berkat skema berbagi beban (burden sharing) dengan Bank Indonesia sepanjang 2020-2022.

Total burden sharing selama tiga tahun ini antara pemerintah dengan BI mencapai Rp. 1.104,85 triliun yang dilakukan selama status darurat pandemi Covid-19. Nilai tersebut mencakup burden sharing dari skema Surat Keputusan Bersama (SKB) I-III.

“Kami hitung estimasi penghematannya antara Rp. 29-30 triliun per tahun, tapi kan ini bergerak dengan policy rate naik, range-nya juga sangat tergantung dari pergerakan surat berharga, karena ini semuanya adalah yang tradable dan SBN ini jangka waktunya antara 5-8 tahun yang kita terbitkan untuk Covid,” jelasnya dalam konferensi pers KSSK, Selasa (31/1/2023)

Bedasarkan catatan BI dalam SKB I, BI membeli SBN dengan suku bunga yang mengacu pasar. Lalu pada SKB II, yield atau imbal hasil yang berlaku sebesar 7 persen dan semuanya ditanggung BI dengan total Rp 397,56 triliun. Kemudian untuk SKB III yang berlaku pada 2021 dan 2022, bunga yang ditetapkan sama dengan biaya operasi moneter. Nilai yang ditanggung BI yakni sebesar Rp 439 triliun.

“Dulu waktu (suku bunga BI) 3,5 persen, ya biaya fiskal 3,5 persen, penghematanya 3,5 persen dibanding suku bunga pasar. Kalau suku bunga pasar 7 persen, penghematan fiskalnya 7 persen dikurangi 3,5 persen,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama. Sebagai informasi, burden sharing merupakan skema yang memungkinkan BI membeli surat utang milik negara di pasar perdana untuk menutup sebagian defisit APBN. Pemerintah dan BI pun sepakat menghentikan skema burden sharing pada tahun fiskal 2023.

KEPRIEXPOSE

Sumber : Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *